IDENTIFIKASI GUGUS FENOL PADA METAMPIRON
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
IDENTIFIKASI GUGUS FENOL PADA METAMPIRON
DISUSUN OLEH:
NAMA : SARI SURYA GUMA SRI
NPM:F0I020056
KELAS:1B.
NAMA DOSEN : SUCI RACHMAWATI,M.FRAM.,APT
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI DIPLOMA 3 FARMASI
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
I.TUJUAN
Untuk mengetahui sifat fenol pada metampiron
II.LANDASAN TEORI
Fenol adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi (-OH) langsung melekat ada karbon cincin benzena. Activator kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrolit terletak pada gugus -OH nya karena ikatan kardon SP² lebih kuat dari pada ikatan dari karbon SP³ makanan ikan C-O pada fenol tidak dapat diputuskan. Channel sendiri tahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil mengakibatkan di carbon Kanya penstabil aromatik. Fenol umumnya diberi nama sesuai senyawa induknya (Schmidt,1998)
Kimiawi fenol sudah diketahui lama sebelum pengetahuan kimia organik. Sehingga banyak fenol mempunyai nama-nama umum . Misalnya metil fenol. Dikenal sebagai kresol terkenal dari kreasot,tar dari batubara atau kayu yang mengandung zat ini. Berlawanan dengan alkohol fenol mempunyai sifat asam lebih dari pada alkohol dan air. Karena ion fendoksida dimantapkan oleh resonansi, muatan negatif pada hidroksida atau alkoksida tetap tinggal pada atom hidrogen sedangkan pada ion fenoksida pada muatan ini dapat dideskripsikan pada posisi Okto dan pada cincin benzena melalui resonansi (suminar 1992).
Fenol atau asam karboksilat atau benzena merupakan zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki aromatik yang perikatan dengan gugus hidroksil. Venom memiliki kelarutan terbatas dengan air yakni 8,3Gram/100ml . Vena memiliki sifat yang cenderung asam artinya dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksi nya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H4O-yang dapat dilarutkan dengan air (Wage 1995).
Fenol merupakan suatu komponen kimia tumbuhan memiliki manfaat yang sangat banyak bagi tumbuhan atau manusia. Senyawa fenol memiliki ciri suatu cincin aromatik dan adanya suatu senyawa penyulih hidroksill senyawa fenol cenderung larut dalam air karena senyawa ini cenderung berikatan dengan gula. Senyawa fenol mencangkup beberapa senyawa bahan alam mulai dari plavinoid ,phenil propanoid ,kuinin phenolik,ligin melanin dan tanin merupakan golongan senyawa fenol (Flach 1996).
Metampiron adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai rasa nyeri. Nyeri yang dapat diatasi obat ini antara lain sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, dan demam. Obat ini merupakan obat resep yang masuk ke dalam golongan obat NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) sehingga penggunaannya tidak dapat sembarangan dan memerlukan resep dokter. Selain dapat mengatasi nyeri, obat ini juga digunakan pasca operasi atau untuk mengatasi rasa sakit akibat tumor.
Metampiron (antalgin) merupakan bahan-bahan kimia dalam obat yangdapat menimbulkan efek negatif di dalam tubuh pemakainya jika digunakandalam jumlah banyak. Bahan kimia seperti antalgin dapat mengakibatkankerusakan pada organ pencernaan, berupa penipisan dinding usus hinggamenyebabkan pendarahan (Sari, 2006)
Metampiron tidak larut dalam eter, aseton, benzen dan kloroform dan memiliki bobot molekul 351,4. Titik lebur metampiron 172 0C. Larut dalam 1,5 bagian air, 30 bagian etanol. Metampiron memiliki efek analgetik dan sering digunakan sebagai Anti inflamatory Drug (NSAID). Selain itu, metampiron (antalgin) juga bisa digunakan sebagai penekan rasa nyeri serta demam. Agranulositosis alergik merupakan efek samping yang parah dari metampiron karena Semakin tinggi dosis dan jangka pengobatan, semakin besar pula risikonya (Soewandhi, N, 2007).Metampiron adalah obat untuk mengatasi berbagai rasa nyeri. Obat ini dapat mengatasi sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, dan demam.
Terdapat nama lain metampiron dikenal juga dengan metamizole dan dipyrone. Metampiron tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi.
Metampiron bekerja sebagai obat analgetik yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri, sedangkan Papaverin dan Ekstrak Belladona bekerja sebagai obat spasmolitik yang secara langsung merelaksasikan otot polos.
Metamizole adalah obat analgetik-antipiretik yang berguna sebagai antinyeri sekaligus antidemam. Metamizole juga dikenal dengan metampiron atau dipiron.
III.ALAT DAN BAHAN
A.ALAT
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Penjepit tabung reaksi
4. Mortir dan stamper
5. Gelas ukur
6. Batang pengaduk
7.sudip
B.BAHAN
1. Formalin
2.Metampiron/metamizole
3.HCL 0,1 N
4.diazol B
5.Fheling A
6.Fheling B
7.NaHCO3
8.Aquadest
9.FeCl3
10.NaOH
11.H2SO4
IV.PROSEDUR KERJA
1. Terus metampiron di dalam lumpang
2. Masukkan ke dalam beker gelas tambahkan air 3 mili lalu aduk ad larut
3. Masukkan sampel yang telah dibuat ke dalam tabung reaksi
REAKSI MARQUEZ
sampel + formalin 1 sampai 3 tetes lalu tambahkan H2SO4 pekat 1sampai 3 tetes lalu amati perubahan yang terjadi
REAKSI FHELING
Sampel + Fheling A 1-3 tetes
Sampel + Fheling B 1-3 tetes
Kemudian panaskan di atas hot plate amati perubahan yang terjadi
REAKSI LEANDWHER
Sampel + FeCl3 1-3 tetes lalu tambahkan NaHCO3 1-3 tetes kemudian amati perubahan yang terjadi
REAKSI DIAZOL
Sampel + NAOH 1-3 tetes lalu tambahkan HCL 1 sampai 3 tetes Dan tambahkan diazo b 1 sampai 3 tetes lalu panaskan di atas hot plate kemudian amati perubahan yang terjadi
V.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL
no |
uji |
hasil |
1 |
1.REAKSI MARQUEZ
|
a.tidak menghasilkan cicin
b. Menghasilkan perubahan warna menjadi kuning pucat
c. Menghasilkan endapan
|
2 |
Fheling A |
perubahan warna menjadi kuning kebiruan setelah dipanaskan menjadi kuning
-menghasilkan endapan menjadi warna biru
|
3 |
FHELING B |
-perubahan warna putih setelah dipanaskan menjadi putih keruh
-menghasilkan endapan kuning
|
4 |
REAKSI LEANDWHER
|
3. -bahan warna kuning keruh
-tidak menghasilkan endapan
|
5 |
REAKSI DIAZOL |
perubahan warna putih pekat setelah dipanaskan menjadi putih keruh
-menghasilkan endapan putih
|
4.
-
B. PEMBAHASAN
Fenol merupakan senyawa yang dianggap berasal dari benzena dengan suatu gugus –OH yang terikat pada cincin aromatik. Rumus kimianya adalah C6H5OH. Fenol bersifat stabil dan ramah terhadap lingkungan, bersifat asam, mampu bereaksi dengan NaOH (basa), membentuk Na.Fenolat (garam), tidak bereaksi dengan asam (RCOOH), tetapi bereaksi dengan alkil halida (RCOX) untuk membentuk ester. Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 mL. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air. Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang gugus hidroksilnya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzena.
Pada praktikum ini dilakukan uji gugus fenol pada paracetamol. Untuk reaksi umum dilakukan dengan dua uji. Yaitu uji marquis dan uji diazo. Dengan uji marquis didapatkan hasil dari percobaan tidak terbentuk cincin warna. Yang mana seharusnya terbentuk cincin warna sebagai indicator adanya gugus fenol paada senyawa tersebut. Hal ini dapat dikarena banyak factor baik internal maupun eksternal.
Senyawa fenol mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan kita sehari-hari yaitu sebagai antiseptik dan desinfektan yangefektif. Fenol digolongkan menjadi dua yaitu:
Fenol bervalensi tunggal, yaitu senyawa fenol yang hanya memiliki satu gugus hidroksil (-OH). Contoh : fenol, naftol.
Fenol bervalensi banyak, yaitu senyawa fenol yang memiliki lebih dari satu gugus hidroksil(-OH). Contoh : resorcin, tanin, pirogalol
Untuk selanjutnya yaitu uji reaksi pembeda fenol bervalensi tunggal dan fenol bervalensi banyal. Yang mana dilakukan dengan uji reaksi fehling A dan fehling B, dan uji reaksi landwerh. Dari hasil pengamatan di dapatkan bahwa hasil dari uji reaksi fehling A dan fehling B yaitu terjadi perubahan warna. Dengan fehling A berubah menjadi kuning kehijauan pekat dan dengan fehling B menjadi kuning bening. Reaksi diberikan oleh fenol bervalensi banyak karena mempunyai daya mereduksi.
Untuk uji reaksi landwehr didapatkan hasil berupa kuning keruh pucat. Dimana Larutan sampel + FeCl3 dihasilkan warna-warna. Untuk golongan fenol bervalensi banyak jika ditambahkan NaHCO3 5% (r.p) warna yang terbentuk adalah adanya perubahan warna.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sifat karbohidrat berbeda sesuai dengan struktur dan gugus fungsinya. Reaksi umum uji fenol didapatkan hasil pada uji Marquez yaitu tidak mendapatkan cincin, menghasilkan perubahan warna menjadi kuning pucat dan menghasilkan adanya endapan.
Untuk reaksi pembeda fenol bervalensi tunggal dan bervalensi banyak dengan uji fehling a dan fehling b didapatkan perubahan warna menjadi kuning kebiruan setelah dipanaskan menjadi kuning dan putih setelah dipanaskan menjadi putih keruh. Sedangkan untuk reaksi landwehr perubahan warna menjadi kuning keruh dan reaksi diazol perubahan warna yang terjadi putih pekat menjadi putih keruh
SARAN
Sebaiknta praktikan menjaga kebersihan diri dan alat dalam laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Flach, M. dan F. Rumawas, eds. 1996. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No.9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leyden, Blackhuys
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Sigkat Edisi Kesebelas. Terjemahan dari Organic Chemistry, oleh Suminar Setiati Achmadi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Schmidt, Lanny D. 1998. The Engineering of Chemical Reaction. Oxford University Press Inc., New York.
Stanley, Dennis. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Terjemahan dari Organic Chemistry and Biological, oleh Suminar Setiati Achmadi. Penerbit ITB, Bandung.
Wage, JR, L.G, 1995. Organic Chemistry Third Edition. Prentice-hall Inc., New Jersey
Komang Ari Gunapria Darmapatni, A. P. (2014). ANALISIS KUALITATIF SENYAWA PARASETAMOL (ACETAMINOPHEN)PADAURINDAN RAMBUT MENGGUNAKANKROMATOGRAFIGAS–SPEKTROMETRI MASSA(GC-MS). jurnal kimia, 8 (2), 257-262.
Rahmat Nugraha, H. A. (2015). Pengembangan Alat Uji Carik Berbasis Polistiren Divinilbenzen (PSDVB) untuk Identifikasi Bahan Kima Obat Parasetamol dalam Jamu Pegal Linu. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba, 9 (2), 415-42
Komentar
Posting Komentar